PUSARAN.CO– Istri Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Maya Krista Sidabutar sangat terkesan dan terpesona dengan motif Kain Cual Bangka Belitung.
Kekagumannya terhadap kain khas kebanggaan masyarakat Bangka Belitung itu, ditunjukkan Ibu Pj saat
untuk pertama kalinya berkunjung ke beberapa tempat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tenun Cual yaitu di Galeri Destiani, Tenun Cual Maslina dan Museum Cual Ishadi, Senin (03/04/2023).
“Terus terang sebelum saya ke Bangka, yang saya tau kain-kain di luar itu sama. Saya sangat terkesan melihat motif tenun cual yang sangat unik dengan ide-ide kreatif untuk dipasarkan. Terutama motif kainnya yang mengikuti tren masa kini dengan produksi sendiri.” Ujarnya
Dengan adanya kunjungan seperti ini, Ibu Pj Gubernur Maya Krista Sidabutar mengharapkan, agar potensi yang dimiliki oleh Bangka Belitung ini bisa dimajukan terus menerus. Untuk itu dikatakannya, selain pembinaan yang baik, promosi yang masih juga sangat diperlukan agar produk semakin dikenal. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kesiapan produksi.
“Yang kita harapkan agar produk UMKM dan IKM Kepulauan Bangka Belitung semakin dikenal. Potensinya kita perhatikan, apa yang belum ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini kita adakan dan apa yang sudah ada kita tingkatkan”, harapnya.
Sementara itu bicara soal cual, pengusaha cual Maslina menjelaskan bahwa cual merupakan akronim dari celupan awal. Sepintas jika dilihat, tenun Babel mirip dengan tenun-tenun atau songket di Sumatera lainnya, namun memiliki motif dan keunikan tersendiri.
Kunjungan Ke UMKM Kuliner Khas Bangka
Selain ke beberapa UMKM Tenun Cual, pada kesempatan itu Ibu Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Maya Krista Sidabutar juga mengunjungi beberapa sentra usaha kuliner seperti Minuman Jeruk Kunci Mirando dan Bazar Aneka Kurma RR.
Ditempat itu Ibu Pj melihat proses pembuatan kuliner khas Bangka Belitung. Ia berharap selain agar produksi untuk terus dapat ditingkatkan, juga inovasi terhadap produk-produk turunannya sehingga akan menambah nilai ekonomis produk tersebut. (RLS)